Pelaksanaan Misa Kamis Putih di Gereja Sta. Stella Maris Jepara
Kamis 17-04-2025, pada hari ini seluruh umat Katolik menyelenggarakan Misa Kamis Putih, salah satunya di Paroki Stella Maris Jepara. Di Gereja Sta. Stella Maris Jepara, misa diawali dengan perarakan dari belakang Gereja menuju Gedung Gereja, yang terdiri dari Misdinar, Rasul, Prodiakon, Frater, dan Romo. Kurang lebih 450 umat mengikuti pembukaan misa dengan penuh khidmat, baik yang berada di dalam Gereja, maupun aula.
Misa Kamis Putih merupakan salah satu momen penting dalam kalender liturgi Katolik, yang memperingati Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus Kristus dengan para murid-Nya. Dalam homilinya, Romo P. Sugiarto, SCJ mengajak umat Katolik di Jepara untuk merefleksikan makna mendalam dari Perjamuan Terakhir dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus bagi umat manusia.
“Bacaan Injil pada malam ini mengajarkan kepada kita semua untuk belajar rendah hati dan melayani sesama. Umat juga diajak untuk memahami makna Perjamuan Terakhir sebagai lambang kasih dan pengorbanan Yesus yang dengan rela memberikan diri-Nya, serta sekaligus menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan dengan sesama dalam semangat persaudaraan dan solidaritas Kristiani”, lanjutnya.

Di akhir homilinya, sekali lagi Romo P. Sugiarto, SCJ menegaskan, “Perayaan Misa Kamis Putih ini mengingatkan kita akan pentingnya kesetiaan dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama, serta mengajak kita untuk semakin mendalami dan mendewasakan iman kita,” Setelah homili, misa dilanjutkan dengan upacara pembasuhan kaki yang merupakan teladan Yesus sendiri untuk saling mencintai dan melayani.
Misa Kamis Putih memang memiliki ritus khusus, diantaranya adalah:
- Pembasuhan Kaki.
Pembasuhan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam Misa Kamis Putih, yang melambangkan kesederhanaan dan kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya.
- Perarakan Sakramen Mahakudus.
Setelah Misa, umat mengikuti prosesi perarakan Sakramen Mahakudus ke tempat pentahtaan, sebagai tanda penghormatan dan penyembahan kepada Tuhan.
- Pemberkatan dan Pentahtaan Sakramen Mahakudus.
Sakramen Mahakudus diberkati dan disimpan di tempat pentahtaan, sebagai tanda kehadiran Tuhan Yesus Kristus di tengah-tengah umat-Nya.
- Penghormatan kepada Tuhan.
Misa Kamis Putih juga merupakan kesempatan bagi umat untuk menghormati Tuhan Yesus Kristus serta menghayati makna pengorbanan-Nya bagi umat manusia.
Pelaksanaan Misa Kamis Putih di Gereja Katolik Sta. Stella Maris Jepara berlangsung dengan penuh khidmat. Melalui Misa Kamis Putih ini, kita berharap dapat mengalami pembaharuan iman dan semangat baru dalam hidup kita dengan merefleksikan kasih dan pengorbanan Yesus Kristus. Semoga kita dapat mengikuti teladan-Nya dalam melayani dan mengasihi sesama kita, serta menerapkan nilai-nilai kasih dan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat memperdalam iman kita dan menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini.
Setelah misa, kegiatan dilanjutkan dengan tuguran, atau yang biasa dikenal sebagai saat berjaga dan berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus yang telah dipindahkan ke tempat penempatan sementara. Umat diajak untuk menemani Yesus dalam pergulatan-Nya menjelang sengsara dan wafat-Nya. Ini menjadi sebuah ungkapan kesetiaan dan kasih umat kepada Yesus yang sedang menderita.
Tuguran secara singkat bertujuan untuk:
• Menemani Yesus pada saat-saat penderitaan-Nya,
• Merenungkan kasih dan pengorbanan-Nya, dan
• Menyambut misteri sengsara serta wafat-Nya dengan hati yang siap dan terbuka.
Kegiatan tuguran ini dibagi dalam masing-masing kelompok sesuai dengan jumlah lingkungan yang ada di sekitar wilayah kota.
Berkah Dalem