Umat Rayakan Kebangkitan Kristus dengan Iman Mendalam – Berziarah dalam Pengharapan
Jepara, 20 April 2025 – Umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara merayakan Misa Paskah pagi dengan penuh khidmat dan sukacita pada Minggu (20/4). Misa yang dimulai pukul 08.00 WIB ini merupakan puncak dari rangkaian Pekan Suci yang telah dimulai sejak Minggu Palma, dipersiapkan melalui masa pantang, puasa, dan Sakramen Tobat.
– Koor : SD Kanisius Jepara –
Misa pagi ini dipimpin oleh Pastor Paroki, Romo Andrianus Sulistyono, MSF, didampingi Frater Bofry Wahyu Samosir, SCJ. Liturgi berlangsung meriah namun tetap sakral. Perayaan diawali dengan perarakan masuk yang diiringi lagu “Kristus Bangkit” oleh Koor Siswa-siswi SD Kanisius Jepara. Altar gereja dihiasi bunga putih dan kuning sebagai simbol kemurnian dan sukacita Paskah. Salib yang selama Pra-Paskah tertutup kain ungu kini terbuka, menandakan kemenangan Kristus atas maut dan dosa.
Paskah: Kemenangan atas Kematian, Awal Hidup Baru
– Romo Andre, MSF –
Dalam homilinya, Romo Andrianus Sulistyono, MSF menegaskan makna penting Paskah dalam kehidupan umat Kristiani. Paskah bukan sekadar ritual, tetapi inti iman, pengakuan bahwa Tuhan yang wafat telah bangkit. Kebangkitan Yesus Kristus menandai kemenangan atas dosa dan kematian serta menjadi dasar harapan hidup kekal.
Paskah lebih dari peringatan kematian karena kebangkitan Yesus menunjukkan kematian bukanlah akhir. Kristus mati untuk menebus dosa manusia dan bangkit agar manusia memperoleh hidup baru dalam kasih dan rahmat Allah.
Dari sudut iman, kematian bukan kehendak Allah, melainkan akibat kebebasan manusia. Sejak jatuh dalam dosa, kematian menjadi bagian kehidupan manusia. Melalui salib, Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya, mengalami penderitaan dan kematian seperti manusia, menunjukkan solidaritas ilahi kepada manusia yang rapuh.
– Homili : Rm. Andre, MSF dan Fr. Bofry, SCJ-
– Homili : Frater Bofry Wahyu Samosir, SCJ –
Paskah menjadi titik balik. Kebangkitan Kristus adalah panggilan untuk meninggalkan kehidupan lama dan menjadi ciptaan baru, hidup dalam terang dengan semangat pertobatan, kasih, dan harapan. Paskah bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi pernyataan iman hidup bahwa dalam Kristus, kematian telah dikalahkan dan kehidupan baru dimulai. Homili diakhiri dengan menyanyi bersama yang dipandu oleh Frater Bofry Wahyu Samosir, SCJ.
– Penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit –
Perayaan Paskah tahun ini menjadi lebih istimewa dengan penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit bagi umat yang sudah sepuh atau lanjut usia. Sakramen ini, satu dari tujuh sakramen Gereja Katolik yang diberikan kepada umat yang sedang mengalami sakit serius, usia lanjut, atau dalam kondisi menjelang kematian. Sakramen ini bukan hanya berkaitan dengan kematian, tetapi juga mengungkapkan kasih dan kepedulian Allah bagi orang yang menderita.
Usai Misa, umat saling mengucapkan selamat Paskah dan berbagi kebahagiaan di halaman gereja. Acara dilanjutkan dengan Perayaan Paskah PIA/PIR bersama Lansia di Aula Stella Maris Jepara, yang berlangsung meriah dengan aktivitas Senam Lansia, Lomba Menghias Telur anak-anak PIA bersama lansia, serta Pengumpulan Peralatan Sekolah sebagai wujud gerakan bersama di Keuskupan Agung Semarang.
Misa Paskah bukan hanya mengenang Kebangkitan Kristus, tetapi juga momen refleksi mendalam panggilan umat untuk terus berziarah dalam pengharapan. Di tengah tantangan zaman dan dinamika kehidupan, kebangkitan Kristus menjadi tanda bahwa harapan tak pernah padam. Umat diajak melanjutkan peziarahan hidup dengan iman teguh, hati terbuka, serta tindakan nyata yang mewartakan kasih dan damai.
Dengan semangat Paskah, seluruh umat Paroki Stella Maris Jepara diingatkan bahwa hidup adalah perjalanan—ziarah menuju kepenuhan bersama Allah. Dalam setiap langkah, harapan akan kebangkitan menjadi pelita penuntun sekaligus sumber kekuatan untuk setia dalam iman dan pelayanan.
Selamat Paskah. Berkah Dalem